DEFENISI TURBIN
Kebanyakan dari kita tidak mengetahui apa itu yang namanya turbin, seperti bentuknya, fungsinya seperti apa? Ok bos kali ini kita coba bahas sedikit tentang pembahasan turbin. Merupakan sebagai mesin rotasi turbin uap terdiri dari dua bagian utama, yaitu
bagian yang diam disebut stator dan bagian yang berputar disebut rotor. Pada
tiap bagian utama ini dilengkapi komponen yang mendukung kerja sistem turbin dan bukan seperti baling - baling bambu yang ada dalam film Doraemon ya kawan....kawan.... Ha......Ha.....
Stator
Stator turbin pada
dasarnya terdiri dari dua bagian utama, yaitu casing dan sudu diam (fixed blade)
Namun untuk tempat
kedudukan sudu-sudu diam yang pendek dipasang diafragma.
a. Casing
Casing
atau shell adalah suatu wadah
berbentuk menyerupai suatu tabung dimana rotor ditempatkan. Casing juga
berfungsi sebagai sungkup pembatas yang memungkinkan uap mengalir melewati
sudu-sudu turbin. Pada ujung casing terdapat ruang besar mengelilingi poros
turbin disebut exhaust hood, dan di luar casing dipasang bantalan yang
berfungsi untuk menyangga rotor.
Pada
casing terdapat sudu-sudu diam yang dipasang melingkar dan berjajar terdiri
dari beberapa baris yang merupakan pasangan dari sudu gerak pada rotor. Sudu
diam berfungsi untuk mengarahkan aliran uap agar tepat dalam mendorong sudu
gerak pada rotor.
Pedestal
yang berfungsi untuk menempatkan bantalan sebagai penyangga rotor juga
dipasangkan pada casing. Umumnya salah satu pedestal diikat (anchored) mati ke pondasi. Sedangkan
yang lain diletakkan di atas rel peluncur (sliding
feet) sehingga casing dapat bergerak bebas akibat pengaruh pemuaian maupun
penyusutan (contaraction).
Gambar . Irisan Turbin |
b. Konfigurasi Casing
Casing turbin dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :
-
Casing Utuh
Seluruh bagian casing merupakan satu
kesatuan . casing berbentuk seperti drum yang utuh tidak dapat diurai atau
dibelah. Umumnya diterapkan pada konstruksi turbin-turbin kecil.
-
Casing terpisah (split casing)
Casing turbin merupakan dua bagian yang
terpisah secara horizontal dan disambungkan menjadi satu dengan baut-baut
pengikat. Kedua bagian casing tersebut masing-masing disebut casing atas (top half) dan casing bawah (bottom half). Konstruksi ini lebih
banyak dipakai karena pembongkaran dan pemasangannya yang relative lebih mudah.
c.
Rancangan casing
Dari klasifikasi ini
casing turbin dibedakan menjadi 3 kategori : yaitu “single casing” , “ double
casing”, dan “triple casing”.
Gambar Casing turbin |
d. Sudu Tetap (fixed blade)
Sudu
merupakan bagian dari turbin dimana konversi energi terjadi. Sudu terdiri dari
bagian akar sudu, badan sudu, dan ujung sudu.
Rangkaian
sudu tersebut ada yang difungsikan sebagai sudu jalan dan ada yang difungsikan
sebagai sudu jalan dipasang di sekeliling rotor sedang rangkaian sudu tetap dipasang
di sekeliling casing bagian dalam.
Gambar Sudu tetap dan diafragma. |
Rotor
Rotor adalah bagian yang
berputar dari turbin dan letaknya berada di dalam rumah turbin. Rotor berfungsi
memutar poros daya yang menggerakan atau memutar generator.
Disamping itu
rotor berfungsi sebagai:
1. Penggerak pompa oli utama dan regulator.
2. Sebagai bantalan tekan, bantalan dukung
penghantar dan bantalan dukung generator.
Sudu pada turbin terbagi menjadi dua,
yaitu: sudu gerak dan sudu tetap. Sudu gerak merupakan sudu yang bergerak
bersama dengan rotor, oleh sebab itu sudu gerak letaknya melingkari rotor.
Sedangkan sudu tetap adalah sebaliknya. Sudu-sudu turbin antara lain adalah, sudu
curtis, sudu rateau dan sudu reaksi. Sudu cartis adalah sudu yang berfungsi
untuk menurunkan tekanan uap. Sudu reaksi berfungsi
untuk menaikan kecepatan relatif fluida kerja sehingga rotor turbin berputar secara optimal. Oleh sebab itu sudu cartis
pada turbin unit 1, 2, 3 dan 4 diletakan pada tingkat pertama,
dimaksudkan untuk melindungi rumah turbin dan rotor terhadap tekanan dan
temperatur tinggi juga untuk mendapatkan unit yang lebih kompak dan murah. Seluruh bagian sudu yang berorientasi dan bagian
yang diam dipisahkan secara relatif oleh jarak ruang yang besar dan kecil yang
dibuat oleh jalur perapat ( seal ). Jalur ini dibuat oleh campuran logam
material dengan pelindung yang berkwalitas.
Gambar Rotor Turbin
|
a.
Tipe Rotor
Secara umum ada 2
macam tipe rotor turbin yaitu rotor tipe cakra (disk) dan rotor tipe drum (silinder).
-
Tipe Rotor Disk
Pada rotor tipe ini,
piringan-piringan (disk) dipasangkan
pada poros sehingga membentuk jajaran piringan seperti terlihat pada gambar.
-
Tipe Rotor Drum
Pada rotor tipe ini,
poros dicor dan dibentuk sesuai dengan yang dikehendaki dan rangkaian sudu-sudu
langsung dipasang pada poros. Rotor tipe drum sangat fleksibel dan dapat
dipakai hampir untuk semua jenis turbin.
Gambar Rotor disk dan rotor drum |
b. Poros
Poros dapat berupa
silinder panjang yang solid (pejal) atau berongga (hollow). Pada umumnya poros turbin sekarang terdiri dari silinder
panjang yang solid. Pada kebanyakan turbin, di dekat ujung poros sisi tekanan
tinggi dibuat collar untuk keperluan bantalan aksial (thrust bearing).
Sepanjang poros
dibuat alur-alur melingkar yang biasa disebut (root) untuk tempat dudukan, sudu-sudu gerak (moving blade).
Sudu Gerak
Gambar Sudu gerak |
Adalah sudu-sudu
yang dipasang si sekeliling rotor membentuk suatu piringan. Dalam suatu rotor
turbin terdiri dari beberapa baris piringan dengan diameter yang berbeda-beda,
banyaknya baris sudu gerak biasanya disebut banyaknya tingkat.
Bantalan (bearing)
Bantalan berfungsi
sebagai penyangga rotor sehingga membuat rotor dapat stabil/ lurus pada
posisinya di dalam casing dan rotor dapat berputar dengan aman dan bebas.
Adanya bantalan yang menyangga turbin selain bermanfaat untuk menjaga rotor
turbin tetap pada posisinya juga menimbulkan kerugian mekanik karena gesekan.
Gambar Posisi bantalan |
Sebagai bagian yang berputar, rotor
memiliki kecenderungan untuk bergerak baik dalam arah radial maupun dalam arah
aksial. Karena itu rotor harus ditumpu secara baik agar tidak terjadi
pergeseran radial maupun aksial yang berlebihan. Komponen yang dipakai untuk
keperluan ini disebut bantalan(bearing). Turbin uap umumnya dilengkapi oleh
bantalan jurnal (journal bearing) dan
bantalan aksial (thrust bearing)
untuk menyangga rotor maupun untuk membatasi pergeseran rotor.
a.
Bantalan Luncur
Bantalan ini
digunakan untuk menyangga poros turbin generator. Terdapat satu bantalan pada
setiap sisi turbin. Semua bantalan ini dilapisi dengan babbit pada bagian
dalamnya, dimana ini adalah material yang lebih lunak disbanding poros turbin.
Hal ini untuk mencegah poros turbin aus akibat gesekan atau vibrasi tinggi.
Selain itu babbit mempunyai kemampuan untuk menahan pelumasan pada metal
sehingga membantu mencegah gesekan antara bantalan dan jurnal pada saat poros
mulai berputar.
Gambar Bantalan Jurnal |
b. Bantalan Aksial (thrust bearing)
Sehubungan dengan
toleransi arah aksial rotor turbin sangat kecil, maka digunakan bantalan aksial
untuk menyerap dan membatasi gerakan aksial poros turbin. Kebanyakan turbin
menggunakan bantalan aksial kingsbury atau
tapered land. Bantalan aksial tapered land terdiri dari thrust rumer yang tak lain adalah dua
collar kaku yang dipasang pada poros turbin dan ikut berputar.
Gambar Bantalan Aksial |
Diantara kedua collar ini
dipasang thrust plate yang dilapis babbit dan disangga oleh bantalan aksial
itu sendiri. Dudukan bantalan di dalam rumah penyangga dan dipasang pada
penyangga turbin. Tapered land berhubungan
dengan pad lapisan babbit yang akan
menyerap gaya aksial. Pad (dudukan)
ini berbentuk tapered dalam arah
melingkar dan radial. Thrust wear (keausan) pada bantalan ini dibatasi oleh thrust wear detector.
bisakah gambar pada bab ini di share bang ke email saya di dyawan8317@gmail.com
BalasHapus