Senin, 27 Maret 2017

BOILER DAN SIKLUS KERJA DARI AWAL SAMPAI DIHASILKANNYA ENERGI LISTRIK PADA PEMBANGKIT BAGIAN 1

SIKLUS KERJA PEMBANGKIT TENAGA UAP BOILER
Gambar Siklus Kerja Pembangkit

Boiler (Ketel Uap) adalah sebuah bejana tekan yang memiliki mekanisme untuk mengkonversikan air (fluida) menjadi uap melalui beberapa tahap proses perpindahan panas dengan menggunakan sebuah media perantara (benda yang memiliki nilai perpindahan panas yang bagus) pada proses kerjanya perbedaan massa jenis yang terdapat antara air dan uap akan terjadi, uap dengan massa jenis yang lebih rendah dari air akan naik keatas dan akan bersiklus seperti itu secara terus menurus. Perhatikan gambar diatas saya akan jelaskan siklus kerja pembangkit dari air masuk hingga air berubah bentuk menjadi uap basah (saturated)/uap kering (superheater). Baca pada artikel Boiler (Jendela Dunia, joelrichardsihombing26.blogspot.com )Berikut ini adalah tahapan – tahapan siklus boiler :


SIKLUS AIR :
  1. Pertama - tama air dipompakan melalui Condensate Pump dan air yang dipompakan  ini berasal dari Hotwill Condesnsor (berfungsi menampung air kondensasi uap dari turbin tingkat terakhir melalui media pendingin berupa air laut dan temperature didalam hotwill ini 40°C) ke Feed Water Tank (FWT) melalui beberapa proses pemanasan sebelumnya di LPH 1 dan LPH 2 (pressure pada condensate pump 12 Bar). Sumber air yang digunakan adalah air tanah yang telah mengalami proses pemurnian pada Water Treatment dan dimana standart air untuk boiler ini sudah diatur agar tidak menyebabkan kerusakan pada pipa pipa boiler, turbin ataupun bagian – bagian pada boiler yang dilalui air.  Kualitas air pengisian untuk boiler baik berupa pH air dan lain – lain dapat dibaca pada artikel Pengolahan Air Untuk Boiler Bagian 1 dan 2 (Jendela Dunia, joelrichardsihombing26.blogspot.com ).
  2. Air yang telah dipompakan melalaui condensate pump masuk ke GSC (Gland Steam Condensor) dimana fungsinya untuk merapatkan poros disisi LP dan HP turbin, disisi LP gland steam berfungsi untuk mencegah udara luar masuk kedalam turbin sedangkan disisi HP gland steam berfungsi untuk mencegah uap keluar dari turbin. Setelah dipergunakan galand steam kemudian didinginkan didalam gland steam condenser (GSC) dan kondensatnya kemudian dialirkan kembali kedalam condensor melalui media pendingin berupa air yang dipompakan oleh condensate pump sekaligus juga untuk menaikkan temperature air yang dipompakan oleh condensate pump.
  3. Dari GSC kemudian air masuk ke LPH1 (Low Pressure Heater 1) berfungsi untuk memanaskan air setelah melalui GSC melalui media pemanas berupa ekstraksi uap turbin tingkat pertama. Condensasi uap kemudian dialirkan kembali kedalam condensor. Temperature air setelah LPH1 adalah 60°C. Dan kemudian air masuk ke LPH2 (Low Pressure Heater 2) fungsinya untuk memanaskan air setelah LPH1 melalui media pemanas berupa ekstraksi uap turbin tingkat kedua. Hasil condensasi uap dialirkan kembali ke condensor. Temperature air setelah LPH2 adalah 70°C.
  4. Air hasil pemanasan pada LPH1 dan LPH2 kemudian masuk kedalam FWT (Feed Water Tank) dimana fungsinya sebagai tangki penampungan air kebutuhan boiler. Didalam FWT air kembali dipanaskan melalui media pemanas ekstraksi uap turbin tingkat ketiga dan didalam FWT terdapat Deaerator yang berfungsi untuk memisahkan dan membuang gas – gas yang terdapat didalam air ke atmosfer. Temperature air didalam FWT adalah  120 – 131°C.
  5. Kemudian air dipompakan melalui BFP 1 dan BFP 2 (Boiler Feed Pump) yang dihubungkan secara pararel untuk mendapatkan pressure yang besar, dimana fungsinya adalah untuk memompakan air dari FWT ke Boiler Drum melalui proses pemanasan sebelumnya pada HPH4 dan HPH 5 dan Economizer. Pressure pada BFP 90 Bar.
  6. Air yang telah dipompakan melalui BFP yang berasal dari FWT masuk ke HPH4 (Hight Pressure Heater 4) dan kemudian dipanaskan menggunakan media pemanas berupa ekstraksi uap turbin tingkat ke . Hasil condensasi uap ektraksi dialirkan kembali ke condensor melaui Drain Tank. Temperature air setelah HPH4 adalah 170°C. Dan kemudian air masuk ke dalam HPH5 (Hight Pressure Heater 5) yang berasal dari HPH4 dan kembali dipanasi lagi melalui media pemanas berupa ekstraksi turbin tingkat ke . Hasil condensasi uap dialirkan kembali ke condensor melalui Drain Tank untuk dinormalkan temperaturenya. Temperature pada air setelah HPH5 adalah 186°C.
  7. Air yang di panasi pada HPH4 dan HPH5 kemudian masuk kedalam Economizer. Fungsi dari economizer ini adalah untuk memanaskan kembali air setelah HPH4 dan HPH5 dengan menggunakan media pemanas berupa flue gas hasil pembakaran diruang bakar (boiler) tingkat pertama. Temperature air setelah economizer ini adalah 250°C. Kemudian air yang telah dipanasi melalui economizer masuk Boiler Drum dimana fungsi dari boiler drum ini adalah untuk menampung air yang berasal dari FWT yang dipompakan BFP. Disamping itu boiler drum juga berfungsi untuk memisahakan antara air dan uap dimana nantinya uap akan kembali mengalami proses pemanasan sehingga dihasilkan uap yang digunakan untuk menggerakan turbin nantinya. Temperatur didalam boiler drum adalah 307°C.
                
            Baca sambungannya pada :
  1.       Boiler dan Siklus Kerja dari Awal Sampai di Hasilkan Energi Listrik Pada Pembangkit Bagian 2, Jendela Dunia, joelrichardsihombing26.blogspot.com
  2.       Boiler dan Siklus Kerja dari Awal Sampai di Hasilkan Energi Listrik Pada Pembangkit Bagian 3, Jendela Dunia, joelrichardsihombing26.blogspot.com



1 komentar:

  1. BWT - Anti korosi berfungsi untuk menghambat terbentuknya kerak pada boiler sekaligus memberikan perlindungan secara menyeluruh terhadap serangan korosi pada permukaan logam jenis besi dan tembaga maupun logam campuran pada boiler sistem / Hot water jenis resirkulasi . Chemical ini digunakan khusus untuk perawatan boiler.

    Spesifikasi :
    - Bentuk : Cair
    - Kemasan : 30 Liter/pail

    Untuk info lebih lengkap silahkan menghubungi nomer kami.(081310849918)
    terimakasih.

    BalasHapus